Halaman

Selasa, 29 November 2016

Penulis Hebat dan Keluar dari Zona Aman

Gedangan(30/11), Aku adalah anak desa yang mencoba sedikit pergi dari zona aman.

Bukan saja hidupku yang tidak pernah stay berada di zona nyaman. Sejak kecil aku dididik ayahku untuk berani. Berani dalam mengambil keputusan, berani melakukan kebaikan, berani berdemokrasi, dan berani keluar dari zona aman.

Aku gak pernah dimanja-manja. Aku selalu dididik untuk mandiri dan gak tergantung sama orang lain.
Ibuku selalu mengajarkan untuk selalu mengingat Allah SWT, bersama Allah SWT, dan senantiasa mencari ridho Allah SWT.

"Orang tuaku adalah segalanya bagiku."
Menurutku, pendidikan yang telah mereka ajarkan sangatlah hebat.

Aku pengen cerita, Ayahku adalah ayah yang sangat hebat. Beliau lulusan SMEA, sekolah sederajat dengan SMA. Pada zaman itu, bisa meneruskan sekolah sampai SMA adalah hal yang langka.
Ayahku terlahir diantara keluarga yang tidak mampu. Ayahku adalah anak kelima dari 7 bersaudara. Keluarga ayahku termasuk keluarga yang paling tidak mampu di desaku. Tidak punya sawah, tidak punya ternak, tanah pun hanya kecil. Namun, semua itu tidak pernah menyurutkan semangat anak-anaknya untuk menuntut ilmu. Tak terkecuali adalah ayahku.
Dari SD ia sudah bekerja mencari uang. Ikut menjadi buruh, mencari rumput untuk dijual, dll. Ketika SMP, ia ikut bekerja di rumah orang agar disekolahkan. Bangun pagi, menuntun sapi berkilo-kilo meter jauhnya adalah rutinitasnya setiap hari.
Permasalahan besar terjadi saat lulus SMP. Ayahku tdk punya uang untuk meneruskan ke SMA.
Akhirnya ayahku pergi ke Jakarta, disana ayahku bekerja menjadi tukang ojek. Selama setahun, ayahku kumpulkan uang untuk biaya sekolah. "Aku ki melas banget angger weruh cah sekolah SMA, kapan aku isoh ngunuwi." Tak jarang ayahku sampai menangis.
Satu tahun berlalu, ayahku pun bekerhs dengan orang lagi dan melanjutkan sekolah.

Allah...Allah...Allah...Allah...Allah

Ayah ean ibu...atau yang biasanya aku panggil Bapak dan Mamak. Rmm
Maafkan aku jika aku belum bisa membanggakanmu, menjunjung tinggi namamu, mengahrumkan namamu.

Aku berjanji Bapak Mamak.

AKU AKAN MENJADI PENULIS HEBAT. INGAT JANJIKU.
AKU AKAN MENJADI PENULIS HEBAT. MENULIS RIBUAN ARTIKEL, RATUSAN KARYA ILMIAH, DAN PULUHAN BUKU.

Bapak mamak..sekarang aku berada di zona yang sangat ekstrem. Kuliah di jurusan Pendidikan Bahasa Arab. Padahal, background pendidikanku apa.
Mengenal bahasa arab pun baru disini.

Mamak Bapak....rasanya aku pengen nangis. Emang udah nangis kalekkk. Aku merasa menjadi orang terbodoh di kelas. Hafalan juz 30 aja belum tuntas.

Dari dulu aku memang gak pernah milih di zona aman.
Entah apa maksutnya.

Kebiasaan yanh menyebabkan semua hal-hal buruk terjadi adalah KETIDAK DISIPLINAN.
Teorinya sih gampang.

Kuliah, ngajar, modok, organisasi.
Apakah aku sehebat itu, sehingga semuanya bisa seimbang?
Jawabannya adalah belum.
Segera terwujud pokonya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar