Halaman

Kamis, 01 Oktober 2015

Pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman



PENGARUH  JENIS AIR TERHADAP
 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
TUMBUHAN KACANG TUNGGAK DAN JAGUNG
Disusun guna memenuhi tugas Mata Pelajaran Biologi
yang diampu oleh Dra. Henny Indrastuti




Disusun oleh :
Anik Meilinda (15/XII MIA 1)


SMA NEGERI 1 GEMOLONG
SRAGEN
2015
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Ilmiah yang berjudul “ Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Kacang Tunggak dan Jagung” telah disahkan dan disetujui pada :
 Hari                :
Tangga                        :




Disetujui oleh :

Kepala Sekolah
SMA N 1 Gemolong


Drs. Marsono, M.S.I.
NIP. 19590131 198103 1004


Guru Pembimbing,


Dra. Henny Indrastuti
NIP.




KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan dan Perkenmbangan Tumbuhan KACANG TUNGGAK dan Jagung” untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi yang diampu oleh Ibu Dra. Henny Indrastuti. Terselesaikannya penulisan ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berjasa dalam penulisan ini sebagai berikut,
1.      Drs. Marsono M.S.I., selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Gemolong.
2.      Dra. Henny Indrastuti selaku guru pembimbing mata pelajaran Biologi yang berkenan membimbing terlaksananya penelitian dan penulisan ini.
3.      Sumanti, S. Pd, M. Pd selaku guru pembimbing mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah membantu dalam penulisan kary tulis ilmiah ini.
4.      Teman-teman yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
5.      Orang tua yang telah memberikan ukungan baik dalam bentuk materil maupun nonmateril.
6.      Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas bantuan dan dukungan yang diberikan sehingga penulisan karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari adanya kekurangan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, sehingga penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun. Penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.


Gemolong, 14 September 2015


Penulis

Daftar Isi
Halaman Judul................................................................................................ i
Lembar Pengesahan....................................................................................... ii
Kata Pengantar .............................................................................................. iii
Daftar Isi......................................................................................................... iv
BAB I Pendahuluan....................................................................................... 1
BAB II Tinjauan Pustaka.............................................................................. 3
BAB III Metode Penelitian............................................................................ 13
BAB IV Hasil dan Pembahasan.................................................................... 15
BAB V Penutup.............................................................................................. 18
Daftar Pustaka................................................................................................ 19
Lampiran ........................................................................................................ 20



BAB I
PENDAHULUAN
A.                  Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume sel, pertambahan ukuran sel yang bersifat irreversible (tidak dapat balik), karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif dengan busur pertumbuhan atau auksanometer. Perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan dapat diukur secara kualitatif, dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pekembangan tumbuhan. Faktor-faktor tersebut dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal  merupakan faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan factor fisiologis, sedangkan faktor eksternal atau faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah air.
Air, berfungsi untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan, dan membantu perkecambahan biji. Setiap tumbuhan memiliki kriteria sendiri-sendiri untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Namun teori tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari jika kita belum mengetahui kebenarannya pada lingkungan kita. Selain itu, banyak siswa dan siswi yang belum dapat menjelaskan pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Untuk itu, penulis mengadakan penelitian  untuk lebih mengetahui dan membuktikan kebenaran teori tersebut. Dengan berlandaskan teori tersebut, didalam penelitian ini, penulis akan mengamati pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan jagung dan kacang tunggak.


B.                 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.    Bagaimana pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Kacang Tunggak dan Jagung?

C.                 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk:
1.    Untuk mendeskripsikan pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Kacang Tunggak dan Jagung.

D.                Manfaat Penulisan
Penulisan karya tulis ini bermanfaat bagi:
1.                  Manfaat bagi Pembaca
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan tentang pendalaman materi pertumbuhan dan perkembangan.
2.                  Manfaat bagi Masyarakat
Penelitian ini memberikan  informasi bahwa jenis air mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan pada tumbuhan.
3.         Manfaat bagi Peneliti lain
Penelitian ini memberi informasi tentang potret umum mengenai pengaruh air terhadap perkembangan dan pertumbuhan pada tumbuhan.




BAB II
KAJIAN TEORI
A.                Hakikat Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan sejajar dan berdampingan. Jadi proses pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Setiap makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan

1)      Definisi Pertumbuban dan Perkembangan
1. Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume sel, pertambahan ukuran sel yang bersifat irreversible (tidak dapat balik), karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif dengan busur pertumbuhan atau auksanometer.
2. Perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan dapat diukur secara kualitatif, dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
2)      Tahapan pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
1.Perkecambahan
Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Proses perkecambahan pada biji terdiri dari 2 proses :
1)  Proses fisika, terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi), akibat dari potensial air rendah pada biji yang kering.
2) Proses kimia, dengan masuknya air, biji mengambang dan kulit akan pecah. Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon giberelin. Hormon ini akan mendorong aleuron untuk mensintesis dan mengeluarkan enzim. Enzim bekerja dengan menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam endosperma.Misalnya, enzim amilase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi glukosa.Glukosa ini diperlukan untuk pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.
1.       Tipe perkecambahan ada dua macam, antara lain:
1)Tipe  perkecambahan epigeal
Tipe ini terjadi jika plumula (calon daun) dan kotiledon muncul di atas permukaann tanah. Contoh: kacang hijau dan kacang tanah.
2) Tipe perkecambahan hypogeal
Tipe ini terjadi jika plumula (calon daun) muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh: kacang kapri dan jagung.
3)      Macam-Macam Pertumbuhan Pada tumbuhan
1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya aktivitas meristem primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang. Titik tumbuh primer dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
a.       Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar dan ujung batang. Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik)
b.      Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah ini memiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
c. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.
2. Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan sekunder merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya aktivitas dari sel-sel meristem sekunder, yaitu kambium dan kambium gabus (felogen). Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil.
4)      Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
1. Faktor eksternal (luar)
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan antara lain:
a)      Cahaya, berperan dalam proses fotosintesis, namun cahaya yang berlebihan menghambat kerja hormon auksin (hormon pertumbuhan).
b)      Air, berfungsi untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan, dan membantu perkecambahan biji.
c)      Suhu, tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik yang diseut suhu optimum. Suhu erat kaitannya dengan enzim. Jika suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka enzim akan rusak.
d)     Kelembapan, kelembapan udara yang tinggi akan dapat mendukung proses perkecambahan dan pertumbuhan. kondisi yang lembab mennyebabkan banyak air yang diserap oleh tumbuhan dan sedikit yang diuapkan. Kondisi tersebut mendukung aktivitas pemanjangan sel-sel.
e)      Nutrisi, adalah sumber energi dan sumbur materi untuk mensintesis berbagai komponen sel. Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya CO2 dan H2O, tetapi juga unsur-unsur lainnya. CO2 diabsorpsi oleh daun, sedangkan H2O dan mineral diserap oleh akar. Unsur mineral yang diperlukan tumbuhan dibedakan menjadi duam macam yaitu:
- Makroelemen, yaitu unsur mineral yang diperlukan dalam jumlah yang besar. Contoh: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg.
- Mikroelemn, yaitu unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah yang kecil. Contohnya: Fe, Cl, Cu, Zn, molibdenum, boron, dan nikel.

2.      Faktor internal (dalam)
Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah gen dan hormon.
a)      Gen
Di dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan dari induk ke keturuannya. Gen berfungsi untuk mengontrol reaksi kimia di dalam sel, misalnya sintesis protein.
b)      Hormon
Hormon merupakan regulator pertumbuhan yang sangat essensial yang dibuat pada satu bagian tumbuhan, sedangkan respons pertumbuhan terhadap hormon di terjadi di bagian tumbuhan lainnya, misalnya di akar, batang, atau daun. Hormon tumbuhan (fitohormon) antara lain:
1) Auksin
-          Merangsang pemanjangan sel.
-          Memacu dominasi tunas apikal (tunas di ujung batang).
-          Merangsang pembentukan bunga dan buah.

2) Giberelin
-          Memacu pertumbuhan batang (bolting/tumbuhan raksasa).
-          Merangsang perkecambahan biji dan tunas.
-          Merangsang perkembangan buah tanpa biji (partenokarpi).
3) Sitokinin
-          Memacu pembelahan sel dan pembentukan organ.
-          Menunda penuaan.
-          Memacu perkembangan kuncup samping.
4) Asam Asbisat (ABA)
-          Menghambat pertumbuhan tunas.
-          Dormansi biji
-          Memacu pengguguran daun, bunga, dan buah.
5) Etilen
-          Mempercepat pematangan buah.
-          Merangsang pembungaan.
-          Merangsang penuaan dan pengguguran daun.
6) Asam traumalin
-          Memacu pembentukan jaringan baru pada bagian yang luka
7) Kalin
-          Rhizokalin, merangsang pertumbuhan akar.
-          Filokalin, Merangsang pertumbuhan daun.
-          Kaulokalin, merangsang pertumbuhan batang.
-          Anthokalin, merangsang pertumbuhan bunga.
B.     Hakikat Tumbuhan Kacang Tunggak
1)      Definisi Kacang Tunggak
Kacang Tunggak merupakan tanaman kacang-kacangan asal Africa (kelompok kultivar Unguiculata) dan asal India dan Asia Tenggara (kelompok kultivar Biflora). Kacang Tunggak kini dibudidayakan secara luas secara luas di seluruh daerah tropis dan subtropis, terutama di Afrika, Asia, terutama di India, Australia, Karibia, Amerika Serikat bagian Selatan. Nama ilmiah Kacang Tunggak adalah Vigna unguiculata. Kacang tunggak merupakan tanaman semusim yang tumbuh melebar, tegak atau hampir tegak, tinggi 15-80 cm. Kacang ini dibedakan dari subspesies lainnya dengan melihat polongnya yang sepanjang 10–30 cm, menggantung, keras dan kaku, tidak menggembung ketika muda. Bijinya biasanya agak besar, panjangnya antara 6-10 mm. Ciri-ciri lainnya serupa dengan Vigna unguiculata pada umumnya. (http://tanamankampung.blogspot.co.id/2012/03/kacang-tunggak.html) . Gambar tunbuhan kacang tunggak dapat dilihat pada lampiran’Gambar.1’.

2)      Klasifikasi Kacang Tunggak
1)      Kingdom/Kerajaan             : Plantae/ Plants
2)      Sub kingdom/Sub kerajaan : Tracheobionta/ Vascular Plants
3)      Super divisi                         : Spermatophyta/ Seed Plants
4)      Division/Divisi                    : Magnoliophyta/ Flowering Plants
5)      Classis/Kelas                       : Magnoliopsida/ Dicotyledons
6)      Sub classis/Sub Kelas         : Rosidae
7)      Ordo/Bangsa                      : Fabales
8)      Familia/Suku                       : Fabaceae (Leguminosae)/ Pea Family
9)      Genus/Marga                      : Vigna Savi/ Cowpea
10)  Species (Jenis/ spesies)       : Vigna unguiculata (L.) Walp ssp. unguiculata
11)  Nama Latin                         : Vigna unguiculata (L.) Walp ssp. unguiculata
12)  International Name             : Southernpea
3)      Morfologi Kacang Tunggak
Morfologi tanaman kacang tunggak menurut Kasno dan Winarto (1998),
adalah :
1.Tipe pertumbuhan kacang tunggak dibedakan menjadi tipe determinit yaitu tipe tanaman yang ujung batangnya tidak melilit, pembungaannya singkat, serempak dan pertumbuhannya berhenti setelah tanaman berbunga. Tipe semideterminit yaitu ujung batang yang melilit, pembungaan berangsur-angsur dari pangkal kebagian pucuk, pertumbuhan berlanjut setelah berbunga.

2. Batang tanaman kacang tunggak terdiri dari beberapa buku, dimana tiap buku menghasilkan satu tangkai daun. Tanaman kacang tunggak toleran terhadap kekeringan sehingga sangat respon terhadap pemberian air. Pada kondisi tanah yang subur dan ketersediaan air yang cukup, pertumbuhan vegetatifnya menjadi subur yang mengakibatkan hasil bijinya menjadi rendah. Akar kacang tunggak berupa akar tunggang dengan akar-akar lateral yang berkembang baik. Kacang tunggak dikenal sebagai tanaman kacang-kacangan yang efisien menggunakan nitrogen dari udara melalui bakteri rhizobium.

3. Daun kacang tunggak terdiri atas tiga helain daun yang letaknya berseling. Daunnya berwarna hijau, berbentuk oval, dengan panjang daun berkisar antara 6,5-16 cm dan lebar daun 4-10 cm, dengan panjang tangkai daun antara 5-15 cm. Bunga tanaman kacang tunggak termasuk tanaman yang menyerbuk sendiri dan mulai menghasilkan bunga pada minggu keenam atau kedelapan setelah tanam, tergantung varietasnya. Bunga tersusun dalam bentuk tandan yang masing-masing tandan mengandung 6-12 kuncup bunga dengan tangkai bunga yang sangat pedek. Bunga terdiri dari kelopak, mahkota, benang sari, dan kepala sari. Bunga akan mekar pada pukul 06.00 dan menutup pada pukul 10.00. Pemasakan serbuk sari terjadi pukul 22.00-01.00 malam hari, kemudian kepala sari akan pecah.

4. Buah kacang tunggak pada saat masih muda berwarna hijau muda atau hijau kelam dan setelah tua polong tersebut berwarna krem, coklat atau hitam dengan ukuran 8-10x 0,8-1 yang berisi 8 hingga 20 biji. Letak polong kacang tunggak bervariasi, ada yang tangkai polongnya tidak panjang sehingga polong-polong yang terbentuk terletak dalam tanaman dan ada pula yang tangkai polongnya panjang sehingga polong terlihat diatas tanaman dengan posisi polong yang berdiri atau menghadap ke atas dan ke bawah. Biji kacang tunggak bervariasi dalam ukuran, bentuk, ataupun warna. Berat 100 biji antara 10 hingga 25 gram. Panjang biji berkisar antara 2-12 mm dan memiliki hilum berwarna putih yang dikelilingi oleh cincin berwarna hitam.

4)      Syarat Tumbuh Kacang Tunggak
Tanaman kacang tunggak dapat tumbuh dan berproduksi baik di dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian kurang lebih 1.500 m dari permukaan laut. Meski demikian, daerah yang paling baik dengan produksi tinggi adalah dataran rendah yang ketinggian 500 m dpl (Rukmanah dan Oesman, 2000). Pada umumnya tanaman jenis kacang-kacangan tidak tumbuh baik pada lingkungan dengan kandungan air yang berlebihan. Genangan air selama 16 hari terus-menerus dapat mengakibatkan 60% tanaman kacang tunggak tumbuh lebih kecil daripada perlakuan tanpa genangan air, dan genangan air selama pertumbuhan vegetatif berpengaruh terhadap pengurangan hasil kacang tunggak sekitar 40%. Suhu yang optimum untuk pertumbuhan dan perkembangan kacang
tunggak adalah 250-300 C dengan curah hujan 600 mm dan 100-1500mm pertahun dan pH tanah 5,5-6,5(Kasno dan Winarto, 1998) (http://repository.uin-suska.ac.id/736/3/BAB%20II.pdf)


 C. Hakikat Tumbuhan Jagung
1)      Devinisi  Tumbuhan Jagung
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). (http://zaenal-effendi.blogspot.co.id/2012/03/pengertian.html)
2)      Klasifikasi Tumbuhan Jagung
·         Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
·         Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
·         Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
·         Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
·         Kelas               : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
·         Sub Kelas        : Commelinidae
·         Ordo                : Poales
·         Famili              : Poaceae (suku rumput-rumputan)
·         Genus              : Zea
·         Spesies            : Zea mays L.
(http://niaagustininio.blogspot.co.id/)
3)      Morfologi Jagung
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku batang. Batang jagung cukup kokoh namun tidak mengandung lignin.


Daun jagung adalah daun tidak sempurna. Daun jagung muncul dari buku-buku batang. Bentuknya seperti  pita, antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Pelepah daun menyelubungi ruas batang. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun berambut. Daging daun seperti perkamen, dengan tepi daun rata.
4)      Syarat Tumbuh Jagung
Syarat Tumbuh Tanaman Jagung, Tanaman jagung berasal dari daerah tropis yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di luar daerah tersebut. Jagung tidak menuntut persyaratan lingkungan yang terlalu ketat, dapat tumbuh pada berbagai macam tanah bahkan pada kondisi tanah yang agak kering. Tetapi untuk pertumbuhan optimalnya, jagung menghendaki beberapa persyaratannya adalah sbb:

1. Iklim
  • Iklim yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung adalah daerah-daerah beriklim sedang hingga daerah beriklim sub-tropis/tropis yang basah. Jagung dapat tumbuh di daerah yang terletak antara 0-50 derajat LU hingga 0-40 derajat LS.
  • Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musim kemarau.
  • Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman jagung yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat/ merana, dan memberikan hasil biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah.
  • Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34 derajat C, akan tetapi bagi pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23-27 derajat C. Pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 derajat C.
  • Saat panen jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik dari pada musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringan hasil.

2. Media Tanam
  • Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus. Agar supaya dapat tumbuh optimal tanah harus gembur, subur dan kaya humus.
  • Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain: andosol (berasal dari gunung berapi), latosol, grumosol, tanah berpasir. Pada tanah-tanah dengan tekstur berat (grumosol) masih dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik dengan pengolahan tanah secara baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur lempung/liat (latosol) berdebu adalah yang terbaik untuk pertumbuhannya.
  • Keasaman tanah erat hubungannya dengan ketersediaan unsur-unsur hara tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah pH antara 5,6 - 7,5.
  • Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan ketersediaan air dalam kondisi baik.
  • Tanah dengan kemiringan kurang dari 8 % dapat ditanami jagung, karena disana kemungkinan terjadinya erosi tanah sangat kecil. Sedangkan daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu.
3. Ketinggian Tempat

Jagung dapat ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di daerah pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1000-1800 m dpl. Daerah dengan ketinggian optimum antara 0-600 m dpl merupakan ketinggian yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung. (http://www.petanihebat.com/2013/10/syarat-tumbuh-tanaman-jagung.html)















BAB III
METODE PENULISAN
A.    Waktu dan Tempat

Tempat penulisan karya ini dilakukan di sekolah, rumah, dan dimana saja. Sedangkan waktu yang digunakan untuk menulis karya ini dimulai sejak minggu ketiga bulan Agustus samapai minggu kedua bulan September. Adapun perincian waktu dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Waktu\jenis kegiatan
Agustus-September 2015


3
4
1
2
Penentuan tema




Pengumpulan bahan dan data




Penulisan




Revisi











B.     Subjek Pengkajian
Subjek penelitian penulis  adalah  10 tanaman Kacang Tunggak dan 10 Jagung. Dengan rincian 5 kcang tunggak yang disiram menggunakan air sumur dan 5 yang disiram menggunakan air minum murni, begitu juga dengan jagung.
C.     Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam  penelitian ini adalah  metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan.
Pengertian dari metode deskriptif menurut Sugiyono (2005:21), adalah:
“Metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.”  Sedangkan pengertian kuantitatif menurut Sugiyono (2007:13), adalah:
“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.”
Berdasarkan pengertian diatas, maka penelitian yang dilakukan adalah dengan metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu bentuk penelitian yang berdasarkan data yang dikumpulkan selama penelitian secara sistematis mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari obyek yang diteliti dengan menggabungkan hubungan antar variabel yang terlibat didalamnya, kemudian diinterpretasikan berdasarkan teori-teori dan literatur-literatur yang berhubungan danagn pertumbuhan tanaman dengan factor jenis air.

D.    Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu:
1.      Kajian Pustaka
      Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal papers, artikel, disertasi, tesis, skripsi, hand outs, laboratory manuals, dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan proposal.
2.      Observasi
Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.







BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengumpulan Data

a.       Langkah-langkah pengumpulan data
1.      Tanamlah 10 kacang tunggak dan 10 jagung. Dengan spesifikasi  5 kacang yang akan disiram dengan air sumur dan 5 kacang yang akan disiram dengan air minum murni. Begitu pula dengan jagungnya.
2.      Tanamlah dengan keadaan yang sama kecuali jenis air penyiramnya. Jangan lupa beri tanda tiap tanaman. Agar data yang dihasilkan valid.
3.      Amati dan catat setiap pertumbuhan dan perkembangannya selama 7 hari.
b.      Data
JAGUNG DENGAN AIR SUMUR
Tabel 1
NO
HARI KE
TINGGI (CM)
TINGGI
 RATA-RATA
JUMLAH DAUN
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
3
0
0
1
1,2
0
0,44
1
0
1
1
0
4
4
2
0
2,5
3,5
2
2
2
0
1
1
1
5
5
5,5
0
5,5
8
8,5
5,5
2
0
2
2
2
6
6
8.5
0
9,5
12
12,5
8,5
2
0
2
2
2
7
7
14,75
0
18
18,5
17,5
13,75
2
0
3
3
3

JAGUNG DENGAN AIR MINUM MURNI
Tabel 2
NO
HARI KE
TINGGI (CM)
TINGGI
RATA-RATA
JUMLAH DAUN
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
3
0
0
1
0
0
0,2
0
0
1
0
0
4
4
2
0
2,5
2
2
1,7
1
0
2
1
1
5
5
8
0
7,5
7
8
6,1
2
0
2
2
2
6
6
12,5
0
12
9.5
12
9,2
2
0
2
2
3
7
7
19,25
0
19
15,5
19,5
14,65
2
0
2
2
3

KACANG DENGAN AIR SUMUR
Table 3
NO
HARI KE
TINGGI (CM)
TINGGI
RATA-RATA
JUMLAH DAUN
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
3
0
0,5
0,5
0,25
0
0,25
0
0
0
0
0
4
4
2
2,25
2,25
2
1,5
2,4
2
2
2
2
2
5
5
8
8,75
8,5
7
6
7,65
2
2
2
2
2
6
6
9,25
11,5
10,5
8,5
7,5
9,45
2
2
2
2
2
7
7
12
13,5
12
10
9,5
11,4
2
2
2
2
2

KACANG DENGAN AIR MINUM MURNI
Table 4
NO
HARI KE
TINGGI (CM)
TINGGI
RATA-RATA
JUMLAH DAUN
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
3
1
0
1
0,25
0,25
0,5
2
0
2
0
0
4
4
3,5
0
4
2,75
2,25
2,5
2
0
2
2
2
5
5
7
0,5
7,5
7
6
5,6
2
2
2
2
2
6
6
10
1,5
8,5
8,5
7,5
7,2
2
2
2
2
2
7
7
11
5
9,5
11,25
9,25
9,2
2
2
2
2
2

c.       Kesimpulan data
Dari data-data yang telah dijelaskan diatas, penulis menyimpulkan bahwa terjadi perbedaan pada pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan kacang tunggak dan jagung yang disiram dengan air sumur dan air minum murni. Dengan perincian:
·         Jagung yang disiram dengan air sumur < jagung yang disiram dengan air minum murni.
·         Kacang tunggak yang disiram dengan air sumur > kacang tunggak yang disiram dengan air minum murni.









BAB V
PENUTUP
A.    Simpulan
1.        Jagung yang disiram dengan air sumur < jagung tyang disiram dengan air minum murni. Kacang tunggak yang disiram dengan air sumur > kacang tunggak yang disiram dengan air minum murni.
B.     Saran
1.      Sebaiknya penelitian seperti ini diawasi langsung oleh guru.
2.      Sebaiknya penelitian ini dilakukan di sekolah
3.      Sebaiknya peneliti/penulis meneliti lebih banyak lagi objek.
4.      Sebaiknya, percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yangdisiram dengan air sumur dan air minum murni.






DAFTAR PUSTAKA
http://mudahbiologi.blogspot.co.id/2015/07/pertumbuhan-dan-perkembangan-pada.html
http://niaagustininio.blogspot.co.id/










Lampiran
Gambar 1
http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2013/09/18/250375/670x335/kacang-tunggak-si-kaya-protein-pengganti-daging-polong-polongan-rev-1.jpg
Foto0768.jpgFoto0840.jpg
Foto-1383.jpgFoto-1382.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar