PENGARUH JENIS
AIR TERHADAP
TUMBUHAN KACANG TUNGGAK DAN JAGUNG
Disusun
guna memenuhi tugas Mata Pelajaran Biologi
yang diampu
oleh Dra. Henny Indrastuti
Disusun oleh :
Anik Meilinda (15/XII MIA 1)
SMA
NEGERI 1 GEMOLONG
SRAGEN
2015
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Ilmiah yang berjudul “ Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan dan
Perkembangan Tumbuhan Kacang Tunggak dan Jagung” telah disahkan dan disetujui
pada :
Hari :
Tangga :
Disetujui oleh :
Kepala Sekolah
SMA N 1 Gemolong
Drs. Marsono, M.S.I.
NIP. 19590131 198103
1004
|
|
Guru Pembimbing,
Dra. Henny Indrastuti
NIP.
|
KATA
PENGANTAR
Segala
puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas kehendak-Nya
penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan dan
Perkenmbangan Tumbuhan KACANG TUNGGAK dan Jagung”
untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi yang diampu
oleh Ibu Dra. Henny Indrastuti. Terselesaikannya
penulisan ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari semua pihak. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
berjasa dalam penulisan ini sebagai berikut,
1. Drs. Marsono M.S.I., selaku Kepala Sekolah SMA N 1
Gemolong.
2. Dra.
Henny Indrastuti selaku guru
pembimbing mata pelajaran Biologi yang berkenan membimbing terlaksananya penelitian
dan penulisan ini.
3. Sumanti,
S. Pd, M. Pd selaku guru pembimbing mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah
membantu dalam penulisan kary tulis ilmiah ini.
4. Teman-teman
yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
5. Orang
tua yang telah memberikan ukungan baik dalam bentuk materil maupun nonmateril.
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per
satu atas bantuan dan dukungan yang diberikan sehingga penulisan karya tulis
ilmiah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari adanya kekurangan dalam penulisan karya
tulis ilmiah ini, sehingga penulis menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun. Penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Gemolong, 14 September 2015
Penulis
Daftar Isi
Halaman
Judul................................................................................................ i
Lembar
Pengesahan....................................................................................... ii
Kata
Pengantar .............................................................................................. iii
Daftar
Isi......................................................................................................... iv
BAB
I Pendahuluan....................................................................................... 1
BAB
II Tinjauan Pustaka.............................................................................. 3
BAB
III Metode Penelitian............................................................................ 13
BAB
IV Hasil dan Pembahasan.................................................................... 15
BAB
V Penutup.............................................................................................. 18
Daftar Pustaka................................................................................................ 19
Lampiran ........................................................................................................ 20
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan
berkembang. Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume sel, pertambahan
ukuran sel yang bersifat irreversible (tidak dapat balik), karena adanya
pembelahan mitosis atau pembesaran sel. Pertumbuhan dapat diukur secara
kuantitatif dengan busur pertumbuhan atau auksanometer. Perkembangan adalah
terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan
dapat diukur secara kualitatif, dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat
kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses
yang saling berhubungan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
pekembangan tumbuhan. Faktor-faktor tersebut dikelompokan menjadi 2, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor
yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan factor fisiologis, sedangkan
faktor eksternal atau faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar
tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor
eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah air.
Air, berfungsi untuk fotosintesis, mengaktifkan
reaksi enzimatik, menjaga kelembapan, dan membantu perkecambahan biji. Setiap tumbuhan memiliki kriteria
sendiri-sendiri untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Namun teori tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari jika kita belum
mengetahui kebenarannya pada lingkungan kita. Selain itu, banyak siswa dan siswi
yang belum dapat menjelaskan pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
Untuk itu, penulis mengadakan penelitian
untuk lebih mengetahui dan membuktikan kebenaran teori tersebut. Dengan
berlandaskan teori tersebut, didalam penelitian ini, penulis akan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan jagung dan kacang tunggak.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.
Bagaimana pengaruh jenis air terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Kacang Tunggak dan Jagung?
C.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut,
penelitian ini bertujuan untuk:
1.
Untuk mendeskripsikan pengaruh jenis air
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Kacang Tunggak dan Jagung.
D.
Manfaat Penulisan
Penulisan karya tulis ini bermanfaat
bagi:
1.
Manfaat bagi Pembaca
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah
wawasan tentang pendalaman materi pertumbuhan dan perkembangan.
2.
Manfaat bagi Masyarakat
Penelitian ini memberikan informasi bahwa jenis air mempengaruhi perkembangan
dan pertumbuhan pada tumbuhan.
3.
Manfaat bagi Peneliti lain
Penelitian ini memberi informasi tentang
potret umum mengenai pengaruh air terhadap perkembangan dan pertumbuhan pada
tumbuhan.
BAB
II
KAJIAN
TEORI
A.
Hakikat Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan dua proses yang berjalan sejajar dan berdampingan. Jadi proses
pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.
Setiap makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan
1) Definisi Pertumbuban dan Perkembangan
1. Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume sel, pertambahan ukuran sel yang bersifat irreversible (tidak dapat balik), karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif dengan busur pertumbuhan atau auksanometer.
2. Perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan dapat diukur secara kualitatif, dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
1. Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume sel, pertambahan ukuran sel yang bersifat irreversible (tidak dapat balik), karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif dengan busur pertumbuhan atau auksanometer.
2. Perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan dapat diukur secara kualitatif, dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
2)
Tahapan
pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
1.Perkecambahan
1.Perkecambahan
Perkecambahan
adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil
pertumbuhan dan perkembangan embrio. Proses perkecambahan pada biji terdiri
dari 2 proses :
1) Proses fisika, terjadi ketika biji menyerap
air (imbibisi), akibat dari potensial air rendah pada biji yang kering.
2)
Proses kimia, dengan masuknya air, biji mengambang dan kulit akan pecah. Air
yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon giberelin. Hormon ini
akan mendorong aleuron untuk mensintesis dan mengeluarkan enzim. Enzim bekerja
dengan menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam endosperma.Misalnya,
enzim amilase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi glukosa.Glukosa ini
diperlukan untuk pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.
1.
Tipe perkecambahan ada dua macam, antara lain:
1)Tipe perkecambahan epigeal
1)Tipe perkecambahan epigeal
Tipe
ini terjadi jika plumula (calon daun) dan kotiledon muncul di atas permukaann
tanah. Contoh: kacang hijau dan kacang tanah.
2) Tipe perkecambahan hypogeal
2) Tipe perkecambahan hypogeal
Tipe
ini terjadi jika plumula (calon daun) muncul di atas permukaan tanah, sedangkan
kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh: kacang kapri dan jagung.
3)
Macam-Macam
Pertumbuhan Pada tumbuhan
1.
Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan
primer merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya aktivitas meristem
primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang. Titik tumbuh primer
dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
a.
Daerah pembelahan sel, terdapat di
bagian ujung akar dan ujung batang. Sel-sel di daerah ini aktif membelah
(bersifat meristematik)
b.
Daerah perpanjangan sel, terletak di
belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah ini memiliki kemampuan untuk
membesar dan memanjang.
c. Daerah diferensiasi sel, merupakan
daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi
dan struktur khusus.
2. Pertumbuhan sekunder
2. Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan sekunder merupakan
pertumbuhan yang terjadi karena adanya aktivitas dari sel-sel meristem
sekunder, yaitu kambium dan kambium gabus (felogen). Pertumbuhan ini dijumpai
pada tumbuhan dikotil.
4)
Faktor-faktor
yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
1. Faktor eksternal (luar)
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
1. Faktor eksternal (luar)
Faktor
eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan antara lain:
a) Cahaya,
berperan dalam proses fotosintesis, namun cahaya yang berlebihan menghambat
kerja hormon auksin (hormon pertumbuhan).
b) Air,
berfungsi untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan,
dan membantu perkecambahan biji.
c) Suhu,
tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik yang
diseut suhu optimum. Suhu erat kaitannya dengan enzim. Jika suhu terlalu tinggi
atau terlalu rendah, maka enzim akan rusak.
d) Kelembapan,
kelembapan udara yang tinggi akan dapat mendukung proses perkecambahan dan
pertumbuhan. kondisi yang lembab mennyebabkan banyak air yang diserap oleh
tumbuhan dan sedikit yang diuapkan. Kondisi tersebut mendukung aktivitas
pemanjangan sel-sel.
e) Nutrisi,
adalah sumber energi dan sumbur materi untuk mensintesis berbagai komponen sel.
Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya CO2 dan H2O, tetapi juga
unsur-unsur lainnya. CO2 diabsorpsi oleh daun, sedangkan H2O dan mineral
diserap oleh akar. Unsur mineral yang diperlukan tumbuhan dibedakan menjadi
duam macam yaitu:
- Makroelemen, yaitu unsur mineral yang diperlukan
dalam jumlah yang besar. Contoh: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg.
- Mikroelemn, yaitu unsur mineral yang dibutuhkan
dalam jumlah yang kecil. Contohnya: Fe, Cl, Cu, Zn, molibdenum, boron, dan
nikel.
2.
Faktor internal (dalam)
Faktor
internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah gen dan hormon.
a)
Gen
Di
dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan dari
induk ke keturuannya. Gen berfungsi untuk mengontrol reaksi kimia di dalam sel,
misalnya sintesis protein.
b)
Hormon
Hormon
merupakan regulator pertumbuhan yang sangat essensial yang dibuat pada satu
bagian tumbuhan, sedangkan respons pertumbuhan terhadap hormon di terjadi di
bagian tumbuhan lainnya, misalnya di akar, batang, atau daun. Hormon tumbuhan
(fitohormon) antara lain:
1)
Auksin
-
Merangsang pemanjangan sel.
- Memacu dominasi tunas apikal (tunas di
ujung batang).
- Merangsang pembentukan bunga dan buah.
- Merangsang pembentukan bunga dan buah.
2) Giberelin
- Memacu pertumbuhan batang
(bolting/tumbuhan raksasa).
- Merangsang perkecambahan biji dan tunas.
- Merangsang perkembangan buah tanpa biji (partenokarpi).
- Merangsang perkecambahan biji dan tunas.
- Merangsang perkembangan buah tanpa biji (partenokarpi).
3)
Sitokinin
- Memacu pembelahan sel dan pembentukan
organ.
- Menunda penuaan.
- Memacu perkembangan kuncup samping.
4)
Asam Asbisat (ABA)
- Menghambat pertumbuhan tunas.
- Dormansi biji
- Memacu pengguguran daun, bunga, dan
buah.
5)
Etilen
- Mempercepat pematangan buah.
- Merangsang pembungaan.
- Merangsang penuaan dan pengguguran
daun.
6)
Asam traumalin
- Memacu pembentukan jaringan baru pada
bagian yang luka
7) Kalin
7) Kalin
- Rhizokalin, merangsang pertumbuhan
akar.
- Filokalin, Merangsang pertumbuhan
daun.
- Kaulokalin, merangsang pertumbuhan
batang.
- Anthokalin, merangsang pertumbuhan
bunga.
B. Hakikat
Tumbuhan Kacang Tunggak
1)
Definisi Kacang Tunggak
Kacang
Tunggak merupakan tanaman kacang-kacangan asal Africa (kelompok kultivar
Unguiculata) dan asal India dan Asia Tenggara (kelompok kultivar Biflora). Kacang
Tunggak kini dibudidayakan secara luas secara luas di seluruh daerah tropis dan
subtropis, terutama di Afrika, Asia, terutama di India, Australia, Karibia,
Amerika Serikat bagian Selatan. Nama ilmiah Kacang Tunggak adalah Vigna
unguiculata. Kacang tunggak merupakan tanaman
semusim yang tumbuh melebar, tegak atau hampir tegak, tinggi 15-80 cm.
Kacang ini dibedakan dari subspesies lainnya dengan melihat polongnya
yang sepanjang 10–30 cm, menggantung, keras dan kaku, tidak menggembung
ketika muda. Bijinya
biasanya agak besar, panjangnya antara 6-10 mm.
Ciri-ciri lainnya serupa dengan Vigna unguiculata
pada umumnya. (http://tanamankampung.blogspot.co.id/2012/03/kacang-tunggak.html)
. Gambar tunbuhan kacang tunggak dapat dilihat pada lampiran’Gambar.1’.
2) Klasifikasi Kacang Tunggak
1)
Kingdom/Kerajaan : Plantae/ Plants
2)
Sub kingdom/Sub kerajaan : Tracheobionta/ Vascular Plants
3)
Super divisi : Spermatophyta/ Seed
Plants
4)
Division/Divisi : Magnoliophyta/ Flowering
Plants
5)
Classis/Kelas : Magnoliopsida/
Dicotyledons
6)
Sub classis/Sub Kelas : Rosidae
7)
Ordo/Bangsa : Fabales
8)
Familia/Suku : Fabaceae (Leguminosae)/
Pea Family
9)
Genus/Marga : Vigna Savi/ Cowpea
10)
Species (Jenis/ spesies) : Vigna unguiculata (L.) Walp ssp. unguiculata
11)
Nama Latin : Vigna unguiculata
(L.) Walp ssp. unguiculata
12)
International Name : Southernpea
3) Morfologi Kacang Tunggak
Morfologi
tanaman kacang tunggak menurut Kasno dan Winarto (1998),
adalah :
1.Tipe
pertumbuhan kacang tunggak dibedakan menjadi tipe determinit yaitu tipe tanaman
yang ujung batangnya tidak melilit, pembungaannya singkat, serempak dan
pertumbuhannya berhenti setelah tanaman berbunga. Tipe semideterminit yaitu
ujung batang yang melilit, pembungaan berangsur-angsur dari pangkal kebagian
pucuk, pertumbuhan berlanjut setelah berbunga.
2. Batang
tanaman kacang tunggak terdiri dari beberapa buku, dimana tiap buku menghasilkan
satu tangkai daun. Tanaman kacang tunggak toleran terhadap kekeringan sehingga
sangat respon terhadap pemberian air. Pada kondisi tanah yang subur dan
ketersediaan air yang cukup, pertumbuhan vegetatifnya menjadi subur yang
mengakibatkan hasil bijinya menjadi rendah. Akar kacang tunggak berupa akar
tunggang dengan akar-akar lateral yang berkembang baik. Kacang tunggak dikenal
sebagai tanaman kacang-kacangan yang efisien menggunakan nitrogen dari udara
melalui bakteri rhizobium.
3. Daun
kacang tunggak terdiri atas tiga helain daun yang letaknya berseling. Daunnya
berwarna hijau, berbentuk oval, dengan panjang daun berkisar antara 6,5-16 cm
dan lebar daun 4-10 cm, dengan panjang tangkai daun antara 5-15 cm. Bunga tanaman
kacang tunggak termasuk tanaman yang menyerbuk sendiri dan mulai menghasilkan
bunga pada minggu keenam atau kedelapan setelah tanam, tergantung varietasnya.
Bunga tersusun dalam bentuk tandan yang masing-masing tandan mengandung 6-12
kuncup bunga dengan tangkai bunga yang sangat pedek. Bunga terdiri dari
kelopak, mahkota, benang sari, dan kepala sari. Bunga akan mekar pada pukul
06.00 dan menutup pada pukul 10.00. Pemasakan serbuk sari terjadi pukul
22.00-01.00 malam hari, kemudian kepala sari akan pecah.
4. Buah
kacang tunggak pada saat masih muda berwarna hijau muda atau hijau kelam dan
setelah tua polong tersebut berwarna krem, coklat atau hitam dengan ukuran
8-10x 0,8-1 yang berisi 8 hingga 20 biji. Letak polong kacang tunggak
bervariasi, ada yang tangkai polongnya tidak panjang sehingga polong-polong
yang terbentuk terletak dalam tanaman dan ada pula yang tangkai polongnya panjang
sehingga polong terlihat diatas tanaman dengan posisi polong yang berdiri atau
menghadap ke atas dan ke bawah. Biji kacang tunggak bervariasi dalam ukuran,
bentuk, ataupun warna. Berat 100 biji antara 10 hingga 25 gram. Panjang biji
berkisar antara 2-12 mm dan memiliki hilum berwarna putih yang dikelilingi oleh
cincin berwarna hitam.
4) Syarat Tumbuh Kacang Tunggak
Tanaman
kacang tunggak dapat tumbuh dan berproduksi baik di dataran rendah sampai
pegunungan dengan ketinggian kurang lebih 1.500 m dari permukaan laut. Meski
demikian, daerah yang paling baik dengan produksi tinggi adalah dataran rendah
yang ketinggian 500 m dpl (Rukmanah dan Oesman, 2000). Pada umumnya tanaman
jenis kacang-kacangan tidak tumbuh baik pada lingkungan dengan kandungan air
yang berlebihan. Genangan air selama 16 hari terus-menerus dapat mengakibatkan
60% tanaman kacang tunggak tumbuh lebih kecil daripada perlakuan tanpa genangan
air, dan genangan air selama pertumbuhan vegetatif berpengaruh terhadap
pengurangan hasil kacang tunggak sekitar 40%. Suhu yang optimum untuk
pertumbuhan dan perkembangan kacang
tunggak
adalah 250-300 C dengan curah hujan 600 mm dan 100-1500mm pertahun dan pH tanah
5,5-6,5(Kasno dan Winarto, 1998) (http://repository.uin-suska.ac.id/736/3/BAB%20II.pdf)
C. Hakikat Tumbuhan Jagung
1) Devinisi Tumbuhan Jagung
Jagung (Zea mays L.)
merupakan salah satu tanaman
pangan dunia yang terpenting, selain gandum
dan padi.
Sebagai sumber karbohidrat
utama di Amerika
Tengah dan Selatan,
jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika
Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia
(misalnya di Madura
dan Nusa Tenggara)
juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber
karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan
ternak (hijauan
maupun tongkolnya),
diambil minyaknya (dari bulir),
dibuat tepung
(dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung
atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung
tongkolnya). (http://zaenal-effendi.blogspot.co.id/2012/03/pengertian.html)
2) Klasifikasi Tumbuhan Jagung
·
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
·
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
·
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
·
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
·
Kelas :
Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
·
Sub Kelas : Commelinidae
·
Ordo :
Poales
·
Spesies :
Zea mays L.
(http://niaagustininio.blogspot.co.id/)
3)
Morfologi Jagung
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum
dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Batang beruas-ruas. Ruas
terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku batang. Batang jagung cukup kokoh
namun tidak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun tidak sempurna. Daun jagung muncul
dari buku-buku batang. Bentuknya seperti pita, antara pelepah dan helai
daun terdapat ligula. Pelepah daun menyelubungi ruas batang. Tulang daun
sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun berambut. Daging daun seperti
perkamen, dengan tepi daun rata.
4)
Syarat Tumbuh Jagung
Syarat Tumbuh Tanaman Jagung, Tanaman
jagung berasal dari daerah tropis yang dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan di luar daerah tersebut. Jagung tidak menuntut persyaratan
lingkungan yang terlalu ketat, dapat tumbuh pada berbagai macam tanah bahkan
pada kondisi tanah yang agak kering. Tetapi untuk pertumbuhan optimalnya,
jagung menghendaki beberapa persyaratannya adalah sbb:
1. Iklim
- Iklim yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung adalah daerah-daerah beriklim sedang hingga daerah beriklim sub-tropis/tropis yang basah. Jagung dapat tumbuh di daerah yang terletak antara 0-50 derajat LU hingga 0-40 derajat LS.
- Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musim kemarau.
- Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman jagung yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat/ merana, dan memberikan hasil biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah.
- Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34 derajat C, akan tetapi bagi pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23-27 derajat C. Pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 derajat C.
- Saat panen jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik dari pada musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringan hasil.
2. Media Tanam
- Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus. Agar supaya dapat tumbuh optimal tanah harus gembur, subur dan kaya humus.
- Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain: andosol (berasal dari gunung berapi), latosol, grumosol, tanah berpasir. Pada tanah-tanah dengan tekstur berat (grumosol) masih dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik dengan pengolahan tanah secara baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur lempung/liat (latosol) berdebu adalah yang terbaik untuk pertumbuhannya.
- Keasaman tanah erat hubungannya dengan ketersediaan unsur-unsur hara tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah pH antara 5,6 - 7,5.
- Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan ketersediaan air dalam kondisi baik.
- Tanah dengan kemiringan kurang dari 8 % dapat ditanami jagung, karena disana kemungkinan terjadinya erosi tanah sangat kecil. Sedangkan daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu.
3. Ketinggian Tempat
Jagung
dapat ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di daerah pegunungan
yang memiliki ketinggian antara 1000-1800 m dpl. Daerah dengan ketinggian
optimum antara 0-600 m dpl merupakan ketinggian yang baik bagi pertumbuhan
tanaman jagung. (http://www.petanihebat.com/2013/10/syarat-tumbuh-tanaman-jagung.html)
BAB III
METODE PENULISAN
A.
Waktu dan Tempat
Tempat penulisan karya ini dilakukan di sekolah, rumah, dan dimana
saja. Sedangkan waktu yang digunakan untuk menulis karya ini dimulai sejak
minggu ketiga
bulan Agustus samapai minggu kedua bulan September. Adapun perincian waktu dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Waktu\jenis kegiatan
|
Agustus-September 2015
|
|||
|
3
|
4
|
1
|
2
|
|
|
|
|
|
Pengumpulan bahan dan data
|
|
|
|
|
Penulisan
|
|
|
|
|
Revisi
|
|
|
|
|
B. Subjek
Pengkajian
Subjek penelitian
penulis adalah 10 tanaman Kacang Tunggak dan 10 Jagung.
Dengan rincian 5 kcang tunggak yang disiram menggunakan air sumur dan 5 yang
disiram menggunakan air minum murni, begitu juga dengan jagung.
C. Metode
Penulisan
Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang
kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan.
Pengertian
dari metode deskriptif menurut Sugiyono
(2005:21), adalah:
“Metode
yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian
tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.” Sedangkan
pengertian kuantitatif menurut Sugiyono
(2007:13), adalah:
“Metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau
statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.”
Berdasarkan
pengertian diatas, maka penelitian yang dilakukan adalah dengan metode
deskriptif kuantitatif yaitu suatu bentuk penelitian yang berdasarkan data yang
dikumpulkan selama penelitian secara sistematis mengenai fakta-fakta dan
sifat-sifat dari obyek yang diteliti dengan menggabungkan hubungan antar
variabel yang terlibat didalamnya, kemudian diinterpretasikan berdasarkan
teori-teori dan literatur-literatur yang berhubungan danagn pertumbuhan tanaman dengan factor jenis air.
D. Teknik
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang
dilakukan yaitu:
1. Kajian
Pustaka
Kajian
pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal
papers, artikel, disertasi, tesis, skripsi, hand outs, laboratory
manuals, dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan proposal.
2.
Observasi
Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah
pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak
dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengumpulan Data
a. Langkah-langkah pengumpulan data
1. Tanamlah 10 kacang tunggak dan 10
jagung. Dengan spesifikasi 5 kacang yang
akan disiram dengan air sumur dan 5 kacang yang akan disiram dengan air minum
murni. Begitu pula dengan jagungnya.
2. Tanamlah dengan keadaan yang sama
kecuali jenis air penyiramnya. Jangan lupa beri tanda tiap tanaman. Agar data
yang dihasilkan valid.
3. Amati dan catat setiap pertumbuhan
dan perkembangannya selama 7 hari.
b. Data
JAGUNG DENGAN AIR SUMUR
Tabel
1
NO
|
HARI KE
|
TINGGI (CM)
|
TINGGI
RATA-RATA
|
JUMLAH DAUN
|
||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2
|
2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3
|
3
|
0
|
0
|
1
|
1,2
|
0
|
0,44
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
4
|
4
|
2
|
0
|
2,5
|
3,5
|
2
|
2
|
2
|
0
|
1
|
1
|
1
|
5
|
5
|
5,5
|
0
|
5,5
|
8
|
8,5
|
5,5
|
2
|
0
|
2
|
2
|
2
|
6
|
6
|
8.5
|
0
|
9,5
|
12
|
12,5
|
8,5
|
2
|
0
|
2
|
2
|
2
|
7
|
7
|
14,75
|
0
|
18
|
18,5
|
17,5
|
13,75
|
2
|
0
|
3
|
3
|
3
|
JAGUNG DENGAN AIR MINUM MURNI
Tabel 2
NO
|
HARI KE
|
TINGGI (CM)
|
TINGGI
RATA-RATA
|
JUMLAH DAUN
|
||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2
|
2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3
|
3
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0,2
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
4
|
4
|
2
|
0
|
2,5
|
2
|
2
|
1,7
|
1
|
0
|
2
|
1
|
1
|
5
|
5
|
8
|
0
|
7,5
|
7
|
8
|
6,1
|
2
|
0
|
2
|
2
|
2
|
6
|
6
|
12,5
|
0
|
12
|
9.5
|
12
|
9,2
|
2
|
0
|
2
|
2
|
3
|
7
|
7
|
19,25
|
0
|
19
|
15,5
|
19,5
|
14,65
|
2
|
0
|
2
|
2
|
3
|
KACANG DENGAN AIR SUMUR
Table 3
NO
|
HARI KE
|
TINGGI (CM)
|
TINGGI
RATA-RATA
|
JUMLAH DAUN
|
||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2
|
2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3
|
3
|
0
|
0,5
|
0,5
|
0,25
|
0
|
0,25
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
4
|
4
|
2
|
2,25
|
2,25
|
2
|
1,5
|
2,4
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
5
|
5
|
8
|
8,75
|
8,5
|
7
|
6
|
7,65
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
6
|
6
|
9,25
|
11,5
|
10,5
|
8,5
|
7,5
|
9,45
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
7
|
7
|
12
|
13,5
|
12
|
10
|
9,5
|
11,4
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
KACANG DENGAN AIR MINUM MURNI
Table 4
NO
|
HARI KE
|
TINGGI (CM)
|
TINGGI
RATA-RATA
|
JUMLAH DAUN
|
||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2
|
2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3
|
3
|
1
|
0
|
1
|
0,25
|
0,25
|
0,5
|
2
|
0
|
2
|
0
|
0
|
4
|
4
|
3,5
|
0
|
4
|
2,75
|
2,25
|
2,5
|
2
|
0
|
2
|
2
|
2
|
5
|
5
|
7
|
0,5
|
7,5
|
7
|
6
|
5,6
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
6
|
6
|
10
|
1,5
|
8,5
|
8,5
|
7,5
|
7,2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
7
|
7
|
11
|
5
|
9,5
|
11,25
|
9,25
|
9,2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
c. Kesimpulan
data
Dari
data-data yang telah dijelaskan diatas, penulis menyimpulkan bahwa
terjadi perbedaan pada pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan kacang
tunggak dan jagung yang disiram dengan air sumur dan air minum murni. Dengan perincian:
·
Jagung yang disiram dengan air sumur
< jagung yang disiram dengan air minum murni.
·
Kacang tunggak yang disiram dengan air
sumur > kacang tunggak yang disiram dengan air minum murni.
BAB V
PENUTUP
A.
Simpulan
1. Jagung yang disiram dengan air sumur <
jagung tyang disiram dengan air minum murni. Kacang tunggak yang disiram dengan
air sumur > kacang tunggak yang disiram dengan air minum murni.
B.
Saran
1. Sebaiknya
penelitian seperti ini diawasi langsung oleh guru.
2. Sebaiknya
penelitian ini dilakukan di sekolah
3. Sebaiknya
peneliti/penulis meneliti lebih banyak lagi objek.
4.
Sebaiknya, percobaan
dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan lebih
detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yangdisiram dengan air
sumur dan air minum murni.
DAFTAR PUSTAKA
http://mudahbiologi.blogspot.co.id/2015/07/pertumbuhan-dan-perkembangan-pada.html
http://niaagustininio.blogspot.co.id/
Lampiran
Gambar 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar