Halaman

Sabtu, 25 Juli 2015

puisi



AWAN DAN HEMBUSAN ANGIN

Aku berdiri tegak di atas bumi ini
Melihat langit yang cerah
Dengan awan awan putih
Awan yang perlahan begeak oleh hebusan angin…….
sejak aku menunduk merasakan hembusan angin  yang menyejukkan
Yang kurasa ini hanyalah tipuan   
Kembali ku melihat keatas
Awan tadi telah berubah bentuk
Terus ku pandang hingga akhirnya hilang…
Sekali lagi ku tundukkan kepala
Angin yang berhembus semakin kencang
Entah mengapa suasana terasa lebih gelap
Aku melihat kepada diriku sendiri !
Pantaskah aku brdiri di sini
Pantaskah aku mraakan nikmat yang luar biasa ini
Dengan segala kesombongan dalam diri ini
Kebencian yang tak pantas kurasakan
Dengan hati yang diselimuti kedengkian
Gelapnya nurani yang kupunya
Dengan segala pertanyaan…
Semua kebodohan ini membuatku smakin takut…
Perlahan kucoba melihat ke langit…
Aan itu kembali berada diatasku..
Namun awan itu tak lagi putih …
Awan gelap awan hitam yang berada diatasku..
Hujan turun bersama  dengan air mata
Aku terjaatuh aku tak lagi berdiri tegak..
Ku tutup kedua mataku…perlahan…
Kurasakan ada orang yang mmbangunkanku hingga aku berdiri kembali…
Aku merasa begitu nyaman..
Dan mulai ku buka kembali mataku..
Awan gelap itu tak ada lagi..
Hembusan angin yang ku rasakan ..
Bukan lagi sbuah tipuan
Seseorang mraih tanganku..
Dia mengajakku pergi dari kebodohan ini..
Dialah seorang sahabat….

---the end---




Tidak ada komentar:

Posting Komentar